Saturday 12 October 2013

Manajemen Strategi dengan Menghargai "Aset" Kreativitas SDM


Setiap Organisasi perlu menciptakan ruang bagi orang-orang dengan Inisiatif, Susah Diatur, Kreatif, Musuh Rutinitas dan Status Quo, dimana mereka selalu mengacau dengan menggagas cara-cara baru yang Unik, Berbeda namun Lebih Baik.  Kreativitas akan melahirkan Inovasi, Intuisi dan berdampak pada Pasar Baru, Metode Baru, Pelanggan Baru dan Bisnis Baru.


Aset terpenting dalam bisnis apapun bukanlah Uang, Materi, Gedung atau Sumber Daya Manusia, namun “IDE”.  Albert Einstein percaya bahwa IMAJINASI jauh lebih berharga daripada PENGETAHUAN.  Tentu semua orang mempunyai kemampuan menciptakan Ide Baru.  Cobalah perhatikan ungkapan dan ucapan orang disekitar Anda ketika ditanya “Bagaimana Cara Anda agar dapat Keluar dari Pekerjaan?”.  Tentulah Anda akan mendengar beragam jawaban dan gagasan.  Atau pada saat sesi Brainstorming, Anda akan menemui begitu banyak orang kreatif disekitarnya.

3M menjadi salah satu perusahaan besar dunia dengan cara Inovatif, yaitu “Kau tidak boleh membunuh ide produk baru”.  3M beljar dari masa lalu dan hidup dengan Strategi tersebut. Tidak ada organisasi yang mampu menjadi efektif tanpa kepatuhan yang masuk akal, namun inovasi juga menjawab GMP (Greatest Management Principles), yakni “Anda mendapatkannya dengan meminta lalu menghargainya”.  Ciptakanlah iklim Kreatif dengan mendorong ide baru dan membuat Inovasi sebagai bagian pekerjaan setiap orang.

Berikut beberapa bahan penting bagi Anda untuk menciptakan iklim inovatif:
1.  Toleransi Kegagalan.
Tidak ada satu pun pimpinan organisasi yang ingin melihat kegagalan dalam sebuah program, baik penjualan, proses produksi, pelayanan pelanggan dan lainnya.  Namun inovasi adalah permainan dengan banyak sekali Strikeout (Bola Meleset) dan sedikit HomeRun.  Sebagian besar ide itu tidak menjadi Inovasi dan sebagian besar Inovasi itu tidak berhasil.  Yang utama adalah kegigihan dan kemampuan menerima Kegagalan, Kekecewaan dan Penolakan.  Thomas Alfa Edison memerlukan 6000 ribu kali percobaab untuk mendapat Filamen tepat bagi Lampu Pijar.  Dan semua Kegagalan terbayar hanya dengan 1 (SATU) kali Keberhasilan, dan berlipat ganda.

2.  Ciptakan Lingkungan Kerja Santai dan Informal.
Benar bahwa ide bahwa ide baru merupakan buah otak seseorang, namun benar pula bahwa dengan berkelompok akan dihasilkan ide yang lebih banyak dan lebih baik.  Berikan ruang untuk Santai dan Informal dalam menciptakan Kebebasan Berpikir dan Menjadi Diri Sendiri.  Kreativitas paling subur pada kondisi santai dan positif.

3.  Berikan Royalti bagi Inovasi Sukses.
Sebagian besar Perusahaan akan menjadikan Hasil Karya Individu sebagai Paten Perusahaan.  Setiap Inovasi Besar yang Sukses, maka sang pencetus Ide hanya mendapatkan Piagam Penghargaan, Plakat atau sekedar Materi Uang beberapa Juta Rupiah.  Apakah yang terjadi pada Motivasi Anda jika mengalaminya?.  Untuk menjaga agar orang tetap inovatif, maka berikan sebagian Keuntungan kepada mereka yang menjadi Kontributor.  Ide Baru adalah alat yang mampu menghasilkan Uang.

4.  Dorongan untuk Kompetisi.
Kompetisi selain berimbas pada maraknya Dare to Win.  Setiap anggota Kelompok akan tertantang untuk menjadi yang Terbaik dan Pemenang.  Kompetisi meningkatkan Inovasi.  Kompetisi mampu meningkatkan Output Mental 50% lebih dan tentu sangat berdampak pada Produktivitas Individu atau Kelompok.  IBM dengan caranya memberikan kesempatan pada setiap grup untuk mendesain Hardware atau Software baru dan dibawa dalam Forum Debat Ide.

5.  Dukungan bagi Idealis.
Peter Drucker menulis, “Kapanpun sesuatu dituntaskan, saya tahu bahwa hal itu dikerjakan oleh Maniak dan Idealis”.  Dibalik Inovasi besar selalu ada orang yang greget dengan Penciptaan Ide dan Keinginan Sukses.  Orang Idealis mungkin tidak cocok dengan karakter organisasi, karena mereka Menjengkelkan, Egois, Tidak Sabaran dan Tidak Toleran, Sulit diajak Kerjasama, namun inilah Poin Positif mereka dan Manajer yang Handal tidak akan membuang orang-orang tersebut.

6.  Minta setiap Orang punya satu tujuan Inovatif dengan Tenggat Waktu Pengerjaan.
Setelah menciptakan Iklim Kerja yang Santai dan Informal untuk menarik banyak Ide Baru, Anda perlu tetapkan bahwa setiap orang harus memiliki sebuah Ide dengan Tujuan Inovatif dan Tenggat Waktu Pengerjaannya.  Inovasi bagaikan permainan golf dimana setiap pukulan akan mendapat hitungan.

7.  Ajarkan setiap Orang Pikiran Kreatif.
Berikan Pengajaran kepada setiap Individu untuk Berpikir Kreatif dan Inovatif.  Layaknya Ketrampilan (Skills), produksi Ide dapat dinaikkan dan diperbaiki dengan Latihan dan Teknik Sederhana.

Kreativitas merupakan salah satu Manajemen Strategi yang berguna dalam Perbaikan Berkesinambungan Organisasi Anda dalam Jangka Panjang. Sebatang Besi seharga 50ribu Rupiah per Kg akan menjadi 100ribu ketika ditempa menjadi Sepatu Kuda, dan menjadi 1juta jika dibuat Jarum, dan menjadi 100juta jika menjadi Pegas Jam.  Sungguh perbedaan yang mencolok antara 50ribu dan 100juta yang terjadi karena Kreativitas.

Sumber: http://ikhtisar.com/manajemen-strategi-dengan-menghargai-kreativitas/

No comments:

Post a Comment